Rambu-rambu Kasih Sayang

Kolaborasi (lagi) bersama Bapak Anshorimuslim, si empunya blog dengan link di atas. Kami terinspirasi dari permasalahan nomor satu di kota-kota besar: lalu-lintas dan percintaan.

Jika cinta adalah perjalanan, maka perkenalan adalah kunci
Perjalanan hakekatnya mencapai tujuan, tarekat dan syariatnya berbagai
Yang selayaknya telah tereka selangkah sebelum kunci memacu laju

Setelah laju, perhatikan arah dan langkah
Jalankan prinsip “malu bertanya sesat di jalan”,
agar terhindar dari kebingungan dan prasangka yang membutakan arah

Pengendara perasaan taatilah aturan
Lalui jalan dua arah, jelas dilarang melawan arus di jalan searah
Penumpang hati juga ikut aturan
agar pengendara perasaan tenang melaju berarah

Pakai helm atau sabuk pengaman, kencangkan!
Sebab jalan di depan mungkin tak terprediksi, tak sesuai ekspektasi
Sabuk menjaga hati dari goncangan dalam kendara jiwa
Lain kendara jiwa, helm memberi perlindungan dari benturan perasaan
Kadang lubang dan kelokan punya guna untuk menjaga agar tetap terjaga

Kemana arah dan destinasi, bukan hanya pengendara perasaan saja yang tentukan
Penumpang hati pun ambil andil hingga dicapai titik temu
Kadang pun perlu memilih,
jalan panjang penuh kelok dan terjal
atau masuk jalan tol agar cepat sampai tujuan
dan setiap perjalanan pasti punya cerita

Maka pahami:
Bila verboden, tak perlulah menerabas
Bila lampu telah hijau, segera maju sebelum kena klakson antrian
Dilarang parkir, maka janganlah berhenti berlama-lama
Bila berputar, pada tempat yang disediakan
Tidak mengebut, nanti penumpang hati tertinggal, kecuali bila pegangannya kuat
Berjalan perlahan, naikkan kecepatan bila perlu
Pada akhirnya yang bertahan adalah perjalanan yang nyaman

Penumpang hati ingatkan pengendara, agar waspada di jalan
Jangan mengantuk saat berkendara, nanti tidak sadar
atau masuk mimpi yang dalam

Pengendara perasaan yang baik tentu akan mematuhi rambu-rambu kasih sayang
Sekalipun masuk zona kebosanan yang rawan kecelakaan hati
Bunyikan klakson, agar memecah keheningan dan menyadarkan
Sorotkan lampu, untuk menembus gelapnya cinta yang katanya buta
Berikan aba-aba jika ingin berbelok, agar tak bertabrakkan dengan yang lain
Sebab menikung atau ditikung, sama-sama berisiko bagi pihak manapun

Bila sudah memahami aturannya.
Pastikan kembali kunci yang sesuai,
panaskan mesinnya,
turunkan rem tangan.
Jangan lupa berdoa untuk keselamatan

Dan tanyakan lah pada hati,
Siapkah memulai perjalanan?

Leave a comment